Sistem Kabel Jaringan
SISTEM KABEL JARINGAN
Salam Sahabat IT!!!
Kabel adalah medium yang dipakai data dan informasi untuk bergerak dari satu perangkat jaringan ke perangkat lainnya. Ada beberapa jenis kabel yang biasa dipakai untuk membangun jaringan. Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel.
Jenis kabel yang biasa dipakai dewasa ini adalah:
1. Kabel Terpilin (Twisted Pair Cable):
Kabel terpilin terdiri dari 4 (empat) pasang kabel tembaga yang terpilin. Ada dua jenis kabel terpilin yang dikenal secara umum yaitu kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair).
- Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
- Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Salah satu kelemahan kabel UTP di atas adalah rentan terhadap interferensi gelombang radio dan listrik. Karena itu dikembangkanlah STP yang dimaksudkan untuk dipergunakan pada jaringan di lingkungan yang memiliki interferensi listrik yang tinggi. Tambahan pelindung pada kabel STP membuatnya menjadi lebih besar dan lebih berat. Kabel STP juga banyak dipakai pada jaringan dengan topologi Token Ring. Ilustrasi:
2. Kabel Coaxial
Kabel coaxial memiliki sebuah konduktor kawat tembaga yang terletak di tengah-tengah kabel. Konduktor ini dibalut dengan lapisan plastik, kemudian pelindung berbentuk kawat metal yang dianyam, dan terakhir dibalut lagi dengan lapisan plastik. Pelindung metal itu dimaksudkan untuk memblok interferensi luar seperti lampu pijat, motor, dan komputer lain..
Selain tahan terhadap sinyal interferensi, kabel coaxial juga memiliki segmen (rentang kabel antara dua perangkat) yang lebih panjang dibandingkan dengan kabel UTP.
Ada dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial dan thin coaxial.
- Thick Coaxial
Kabel Thick Coaxial dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini merupakan kabel standard Ethernet dan disebut juga Thick Ethernet atau hanya disingkat ThickNet. Karena warnaya maka disebut juga sebagai kabel kuning (yellow cable).
Kabel Thick Coaxial atau RG-6 mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung harus dipasang terminator 50 Ohm. Dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan sebuah resistor 50 Ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar.
- Maksimum terdiri dari 3 (tiga) segmen yang terhubung ke perangkat jaringan (populated segment).
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
- Setiap segmen maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk repeater.
- Maksimum panjang kabel per segmen sekitar 500 meter atau 1.640 kaki.
- Maksimum jarak antar segmen sekitar 1.500 meter atau 4.920 kaki.
- Jarak maksimum antara pencabang (tap) dari kabel utama ke perangkat sekitar 5 meter atau 16 kaki.
- Jarak minimum antar pencabang (tap) adalah 2,5 meter atau 8 kaki.
- Thin Coaxial
Kabel Thin Coaxial banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5 (lima) mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Kabel Thin Coaxial ini juga dikenal sebagai Thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel Thin Coaxial yang dipergunakan untuk membangun sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50 Ohm.
- Setiap segmen terhubung ke maksimum 30 perangkat jaringan.
- Maksimum ada 3 segmen yang terhubung ke perangkat jaringan (populated segment).
- Panjang kabel maksimum dalam satu segmen sekitar 185 meter atau 550 kaki.
- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
- Panjang minimum antar konektor adalah 0.5 meter atau 1,5 kaki.
3. Kabel Serat Optik (Fiber Optic)
Kabel serat optik memiliki inti yang terbuat dari serat optik yang dikelilingi oleh beberapa lapisan pelindung. Kabel jenis ini menggunakan cahaya untuk mentransmisikan data sehingga bebas dari masalah interferensi listrik. Kabel ini sangat ideal untuk jaringan di lingkungan yang memiliki interferensi listrik yang besar. Karena sifatnya yang tahan terhadap petir dan pengaruh kelembaban, kabel ini banyak dipakai untuk menghubungkan jaringan dari suatu bangunan ke bangunan lain.
Kabel serat optik memiliki segmen yang jauh lebih panjang dari kabel coaxial maupun UTP dan STP. Selain itu, kecepatan transmisi data juga jauh lebih tingga karena menggunakan cahaya, bukan listrik. Walaupun biaya pemasangan kabel ini tidak jauh berbeda dari kabel coaxial namun pengerjaannya jauh lebih sulit. Istilah 10BaseF merujuk ke spesifikasi kabel serat optik yang dipakai untuk Ethernet.
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang kabel serat optik:
• Pelindung terluar dibuat dari Teflon atau PVC
• Serat Kevlar ditambahkan untuk memperkuat kable dan mencegah kebocoran
• Lapisan plastik digunakan untuk melindungi inti yang terbuat dari serat optik
• Inti terbuat dari serat optik (serat gelas atau serat plastik)
Konektor untuk kabel serat optik mirip dengan konektor BNC yang sering disebur sebagai konektor ST. Jenis yang lebih baru disebut konektor SC memiliki bentuk persegi dan lebih dipergunakan pada ruang-ruang yang terbatas atau sempit.
Jenis kabel yang dipakai tergantung dari topologi, protokol, dan ukuran jaringan. Karena itu, sebuah jaringan dapat menggunakan satu jenis atau lebih kabel.
Demikianlah artikel mengenai sistem kabel jaringan. Semoga bermanfaat, terimakasih.